#1
Hari Minggu telah tiba. Aku sangatlah gembira. Gembira karena akan diajak bulik ke gereja.
Aku telah lama ingin tahu bagaimana rasanya berdoa di sebuah gereja yang ada di kota. Kata bulik, aku akan diajak ke sebuah gereja bernama Gereja Kranji. Nama yang asing buatku. Namanya seperti nama tepung yang biasa dibuat oleh ibu-ibu di kampungku. Tepung kanji. Aku sama sekali belum bisa membayangkan bagaimana Gereja Kranji itu, apakah mungkin tanahnya halus seperti tepung kanji, atau bagaimana. Entah, sama sekali aku tak memiliki gambaran.
Selama ini, aku memang ke gereja, tetapi di kampung. Jika kami akan ke gereja, kami harus berjalan selama 15 menit, itu kalau berjalan bersama kawan-kawanku. Jika berjalan dengan simbah putri[1], maka perjalanan akan lebih lama, sekitar 25 menit. Dan akan lebih lama lagi kalau simbah kakung[2] juga ke gereja, kami akan menghabiskan waktu hampir 45 menit, bahkan pernah pula sampai satu jam.
Ahh, simbah kakung dan simbah putri memang tidak secepat aku jika berlari, namun aku selalu senang bila berjalan ke gereja bersama mereka. Aku senang karena di dalam perjalanan, mereka akan bercerita tentang orang-orang suci. Selalu saja ada cerita buat kami. Aku juga heran dengan para simbahku ini, tak pernah kehabisan cerita. Dari mana ya mereka mendapatkan cerita sebanyak itu? Aku hanya sering melihat simbah membaca sebuah buku besar dengan beberapa lubang berisi kode-kode tertentu di sisi buku. Kitab Suci, ya Kitab Suci. Aku pernah sekali diajak simbah kakung membaca buku itu, tapi aku pusing. Aku pusing karena tulisannya teramat kecil. Tidak ada gambarnya pula, dan semua itu membuatku enggan untuk mengiyakan ajakan simbah kakung. Simbah kakung tidak marah, dia hanya memadangku lurus dari balik kaca mata tebalnya. Sampai hari ini, aku tidak tahu apa makna pandangan mata itu, sangat misterius namun bukan kemarahan. Setelah itu dia memberiku nasihat, demikian nasihatnya. (*bersambung )
***
[1] Sebutan untuk nenek di masyarakat Jawa.
[2] Sebutan untuk kakek di masyarakat Jawa.
Komentar
Tulis komentar baru