Cerita za roheta akhir juli... kini aku pena patah, sajak sendu secangkir kopi pecah... berbahagialah bunga za roheta, di sini semerbak harum mu.
Roheta pada bulan juni... wajahmu ada di cangkir kopiku, lalu aku tulis jejakmu... di hatiku serupa ampas kopi untuk rindu ini.
Kepada za roheta... teduh ayu mengembang senyum senja, ada bunga kopi dalam kelambu rindu... katakan pada hatimu putih.
Jalan Setapak telahku lalui .....
Tapi teringat sesuatu yang menyentuh hati......
Apakah itu cinta? Aku tidak mengetahuinya...
Komentar Terbaru