seringkali aku kehilangan-Mu meski dalam shalatku
seringkali aku kehilangan-Mu meski dalam dzikirku
seringkali aku kehilangan-Mu ketika kebaikan kujalani
BAYANG-BAYANG DI TANAH TIDAK RATA
Tak rontok, bulu mata yang bengkok
Rayuannya elok, mengejek, perasaan berolok-olok
Demikian, hubungan kita terencam semakin belok
SIULAN RINDU
Keakasih,
Dunia ini tak se-asyik kelihatannya
Juga tak seribet katanya
Hanya saja bila sudah dikata dewasa
MEI TENGGELAM
Hujan ku tak seperti hujannya Sapardi
Tak sabar menunggu Juni
Mei, ternyata aku sudah tenggelam
Berada dipaling dasar
Kecipak-kecipuk
Aku berkelahi dengan sekitar
Berharap dapat menaklukan gelombang
Nyilu sudah dimana-mana
Tak bisa berenang kang,
Hanya berpegang pada karang harapan
KAMU DI DALAM HUJAN
Mana mungkin aku bercerita diluar hujan kekasih
Sedang dikeseluruhannya adalah tentangku yang memperihalkan kamu
Mungkin memang ribut dengan segala bawaannya hujan
Tapi didalam rintiknya lah aku merasa kamu faham
Jangan hawatir,,,
Tak ada yang mendengarku waktu itu
Jika bunga-bunga meja menghias sudut kerjaku
Kembali tersenyum wajahmu membelainya
Jika bunga-bunga meja lembut kurangkai
tak akan kau temukan bahagia abadi
ketika engkau bersama sesama manusia
tak akan kau temukan kepedihan abadi
Urusanmu adalah urusanku
jangan puja aku karena tumpahan hatiku
jangan puja aku karena kasih sayangku
jangan puja aku karena belian lembut tanganku
jangan puja aku karena dekapan perlindunganku
Komentar Terbaru