Skip to Content

Roman Gelap

Foto Arafat Zaidani

Tak rontok, bulu mata yang bengkok

Rayuannya elok, mengejek, perasaan berolok-olok

Demikian, hubungan kita terencam semakin belok

Jangan kau diamkan, goblok! Ia mulai terseok-seok

 

Biar kucolok matamu yang kosong, menatap sombong

Karena kiranya kita tak toleran bohong

Lantas mampukah dahi mengawali kelahi?

Sebab mulut lebih memilih mati, ia enggan memaki

 

Luapan manisnya kata, menuang rasa

Mengisi ruang gelas kaca yang sedang bolong

Namun dusta kan menista hal yang niscaya

Jatuh percaya, pecah ia, hancur tak tertolong

 

Demikian, dua orang, dua bayang

Satu lampu, bersama dalam naungan

Aku tau kau tak tau, mustahil kita menyatu

Sayang, cuma kan sebatas sayang

Perbedaan larang, paksa berseberangan haluan

Sehingga, tiada ku tunggu, hadirmu, kembali semu.

 

Bandung, 28 November 2019.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler