seringkali aku kehilangan-Mu meski dalam shalatku
seringkali aku kehilangan-Mu meski dalam dzikirku
seringkali aku kehilangan-Mu ketika kebaikan kujalani
tapi seringkali Engkau dalam sanubariku
ketika kudengar kicau burung
ketika kutatap awan berarak
ketika kudengar gemercik air
ketika aku berdiri di antara dinginnya malam
ketika aku menatap wajah-wajah rupawan
ketika aku mendengar suara merdu
ketika aku dalam kegelisahan
maka sebenarnya di manakah Engkau
adakah Engkau dalam setiap gerak hidupku
atau apakah yang menghalangi kehadiran-Mu
aku, ataukah situasiku
Komentar
membaca puisi ini sampai
membaca puisi ini sampai membuat saya menangis sebab saya tak pernah merasa kehilangan. saya sombong, dan terlalu percaya diri bahwa yang maha melihat selalu bersama saya sedangkan untuk menuju-NYA masih menunggu waktu yang tepat. terimakasih sudah menulis puisi renungan ini.
karmalea
Tulis komentar baru