Engkau yang berdiri di di kedalaman jiwaku,, menyentuh jiwaku dg kasih yang tiada tara...
kokoh seperti sebagai kuasa, lembut melebihi tawa kanak-kanak, dingin melampaui mati..
kalaulah kuserahkan semuanya padamu,,
oh.. dimanakah aku..? jika kehendakmu tiada ada...
akalku menjadi renta memikirkanmu,..selubung tirai yang kau bentang telah berhasi menghalangiku...
bahkan mimpi gilaku tak mampu menangkap engkau dalam tidur yg picik..
niscaya tergenanglah aku di sebuah sungai di pinggir neraka...
dan iblis menggodaku sambil membawa nampan emas yang berisi anggur kesengsaraan..
Engkau yang mendiami singgasana di gubuk hatiku, berbisik takdir ...
tatkala para pemburu telah pulang bersama anjing-anjing dan panahnya..
Maka kemana pulalah aku harus mengetuk pintu..
senyampang kesepian bukanlah rimba..
maka aku takkan pura-pura terluka...
Engkau yang merantai aku dalam pertalian abad, bahkan detikpun bukan milikku...
rindu seorang munafik tiadalah berguna..
meski bahwa aku telah menjadi racun yang manis..
dalam gelas-gelas yang kosong...
apakah yang kudapati...?
selain sekarat sepanjang usia...
dan menolak kematian demi kematian..
Engkau yang melukis aku dengan warna, bahkan fajar dan senja hanya kuas yang patah...
padahal malaikat hanyalah yang kedua setelah kita...
sementara setelah ku berhenti bergumam, engkau kembali menjadi Raja...
dan aku kembali lagi menjadi debu...
Apakah engkau..
- 1146 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru