Bergurat retak kering merona tetap
Lempeng perut memalung tampak hitamnya
Tanpa air, tanpa pangan
Tersudut melas tanpa jerit bantu
Lelah kaki arungi samudera kitari kayangan
Susuri tanpa tapal kaki
Hingga timbul bekasnya tergambar bak peta
Bekal kemarin tinggalah sepotong roti biru
Terombang-ambing dari satu genangan ke genangan lainnya
Kini ada tinggalah Cuma
Tersimpan erat dalam kotak kecil sanubarinya
Terpilin lekat ikat demi ikatnya
Membentuk sebuah pilinan tambang tiada akan remuk
Esok pun tak akan cuil, bahkan rapuh
I’tikad baik ke HadiratNya lah kuasa daya ini bertahan.
Cireundeu, 22 Februari 2012
Komentar
Tulis komentar baru