Skip to Content

KISAH RINDU – SANG WAKTU dan SANG KEHIDUPAN

Foto hanifamin

KISAH RINDU – SANG WAKTU dan SANG KEHIDUPAN

Detik-detik waktu berjalan, beriringan, teratur, misterius. Siapa gerangan yang menjalankannya? Tapi Sang Waktu terus berjalan, tanpa kenal lelah, akan terus ada, hingga Sang Pemilik Waktu menghentikannya.

Denting-denting Sang Waktu terus berjalan. Saksikan kematian, kehidupan, dan kasih sayang. Dia terus berjalan tanpa kenal lelah, berikan harapan pada siapa hnnyang berharap. Berikan semangat pada siapa yang bersemangat. Sang Waktu tak punya kuasa, kawan. Ia tak punya. Sang Waktu akan terus berjalan selama masih ada harapan.

Dan apakah kau tahu, kawan. Jika waktu adalah misteri yang tak harus ditelaah. Sang Waktu menyimpan beribu rahasia yang takkan terungkap, Olehmu dan Olehku. Tapi Sang Waktu terus berikan karunianya, terus berjalan selama masih ada yang mengharapkannya. Sang Waktu akan selalu ada pada orang yang miliki harapan, dan rasa kasih.

Sang Waktu adalah anugerah. Anugerah tak terkira, yang sejatinya dibuat Sang Pemilik Waktu. Tapi apa kau tahu, kita punya hakikat untuk merasakan, menyentuhnya, dan membentuknya dengan diri, jiwa – rasa kasih, harapan, semangat, dan kehidupan.

Sang Waktu akan terus berjalan selama manusia punya rasa hidup. Sang Waktu tak berdaya, tanpa ada harapan. Tanpa ada Sang Kehidupan, - Sang Waktu, dan Sang Kehidupan terus berdampingan. Tapi apa kau tahu kawan, Sang Kehidupan bahkan tak akan pernah ada tanpa orang yang masih punya semangat hidup. Dan jika semua sudah tak ada, tamatlah.

Berbahagialah mereka yang masih punya semangat hidup, tujuan untuk hidup, harapan, jiwa, kasih, dan semangat. Karena sesungguhnya, kehidupan bukanlah kehidupan. Kehidupan adalah harapan. Dan harapan dibuat oleh kita. Hidup dan Waktu dibuat Tuhan, tapi harapanlah yang membuatnya selalu ada.

Kehidupan diciptakan Tuhan untuk manusia. Kehidupan adalah seonggok biji di Tanah Harapan, yang akan terus tumbuh dengan tetes-tetes air harapan. Kehidupan bukanlah kehidupan, kehidupan adalah harapan. Hidup dan mati adalah sama, tanpa ada harapan.

Teruslah berharap kawan, karena itulah kehidupan.

Titik-titik harapan menetes…

Dalam keringat para orang tua…

Keringat para pemuda…

Mereka yang hidup untuk anak-anak mereka… Mereka yang hidup untuk kesuksesan mereka… Mereka yang hidup untuk kebahagiaan, harapan, dan orang lain.

Membangun hidup dengan harapan, dan kasih sayang…

Darah, keringat, terhempas sinar mentari. Terbawa sinar, menuju Sungai Harapan.

Tembang titik-titik harapan yang abadi.

Sungguh mulia, merekalah orang-orang hidup…

Orang-orang yang punya harapan…

Ah… Sang Kehidupan & Sang Waktu menatap…

Penuh harap, pada mereka yang berharap.

Mereka rindukan harapan, yang kian lama kian tergerus…

Tapi harapan masih ada, pundak-pundak muda membawanya.

Generasi ke generasi, mencoba menembang kembali benang-benang harapan…

Demi dunia yang lebih baik.

Ah… Kehidupan bukanlah kehidupan. Kehidupan adalah Harapan.

 

Berbahagialah mereka yang masih punya harapan untuk menjadi lebih baik – sebuah benang kehidupan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler