Ada banyak keanehan yang terjadi di dunia ini. Salah satunya adalah pemerkosaan jalan kreatifitas dan penisbian atas proses latihan dan ketekunan yang dilakukan oleh penulis kawakan yang terkenal dengan karya masterpiece-nya “Laskar Pelangi”, Andrea Hirata. Ia telah membumi hanguskan orang-orang yang tengah berjuang di jalur kepenulisan dengan latihan kesabaran dan ketekunan yang dijalaninya selama bertahun-tahun. Seakan mengisyarakatkan bahwa dunia kepenulisan itu (literasia) sangatlah mudah, bahakan seperti membalikkan telapak tangan barangkali, dengan segala pengakuannya yang telah terdedah dalam beberapa seminar ataupun bedah buku-bukunya. Dengan lugas ia berkata bahwa dia tidak pernah menulis ataupun belajar sastra sebelumnya dan bacapun hanya satu buku bacaan saja dulu waktu dia masih SMA, katanya dengan berkoar-koar di depan para audience. Hingga membuat mereka terperangah dengan apa yang telah dilakukannya. Hanya bisa berkata “Ko’ bisa ya? Sementara aku yang sudah bertahun-tahun latihan menulis, ikut forum kepenulisan dan digembleng dengan berbagai macam cara dan metode, masih belum bisa mencapai apa yang telah diharapakan?”. Inilah suatu ketimpangan yang banyak mengundang pertanyaan. Banyak para penulis pemula seperti saya, terkejut melihat kenyataan yang terdedah dalam dunia sastra dan kepenulisan. Karena tidak seperti apa yang lumrah terjadi di dunia kepenulisan. Bahkan terkesan asal atau main-main doang, tetapi malah menjadi boomerang dan merajai dalam dunia kepenulisan. Nah… ini kemudian yang menjadi kegelisahan atau polemik yang tidak habis untuk dipikirkan. Kenapa Andrea Hirata yang sama sekali tidak berlatar belakang sastra atau minimal pernah latihan menulis bisa melahirkan karya yang begitu bombastis di jagad sastra? Ada apa sebenarnya ini? Apa telah mengubah dia yang asalnya hanya sebagai pekerja biasa hingga menjadi penulis bestseller? Rasanya saya masih belum percaya saja dan sangat tidak mungkin jika dia sama-sekali tidak melalui proses latihan untuk memacu daya kreatifitas dalam dunia kepenulisan terutama di susastra. Yuk kita telusuri bersama, apa, siapa dan bagaiaman sepak terjang seorang penulis kawakan yang bernama Andrea Hirata.
Padi makin berisi mekin
Padi makin berisi mekin meruunduk..
heran
apa ia
BERKARYA ITU KARUNIA TUHAN
berkarya itu karunia Tuhan,sehingga bisa dapat dilalukakan oleh orang-orang yang naluri dan passion yang telah di anugerahkan dari Tuhan,jadi why not yang terjadi oleh Andrea hirata,kita perlu mengapresiasikan karyanya tersebut,karena karya itu adalah pesan dan pesan bisa mengubah dunia dan memberikan influence positif bagi lingkungan sosial,budaya hingga politik dan itu terbukti saat ini hasil dari karya beliau....jadi jangan melihat sesuatu secara subjektif belaka...
mungkin saja
seperti lagu,, ada yg menciptakan lagunya sambil iseng-iseng, tapi malah laku keras di musik Indonesia.
sebaliknya ada orang yang menciptakan sebuah lagu dengan sangat sungguh-sungguh dan butuh waktu yang cukup lama, tapi hasilnya biasa-biasa saja.
Mr. Jusman
Tulis komentar baru