Di samping rumahku tumbuh satu pohon sawo. ditanam oleh kakek semasa hidupnya.
“Pohon sawo itu ditanam bahkan ketika kau belum lahir.” kata ayah. aku ingat, itu ucapan ayah ketika aku masih SD.
Kisah tentang kakek, beliau sudah lama meninggal. Seingatku ketika aku menginjak kelas 3 SD. Dan kenangan manis tentangnya adalah betapa kakek dulu adalah orang yang sangat penyayang pada cucu-cucunya seperti aku ini. Kami hidup sederhana, dan dengan kesederhanaanya itu kakek bisa menyulap hal-hal remeh menjadi mainan asyik buat kami, cucu-cucunya.
Dan cerita pohon sawo ini, tentu telah menjadi pohon tua yang besar dengan dahan-dahan yang bercabang banyak dan teduh berada di bawahnya.
“Walau sudah lama meninggal, kakekmu terasa masih hidup. Ketika keluarga ini kadang kesulitan keuangan, pohon sawo itu seolah bisa menjadi penolong.” yang ini kata ibu. Itu sewaktu aku SMP. Dan biaya ujianku saat itu juga dari hasil menjual panen buah sawo.
Kini aku sudah dewasa, hampir menikah. Kupikir, kakek adalah tipe manusia yang dapat menyelesaikan hidupnya dengan memberi senyum kepada yang ditinggalkanya. Kenangan manis tentang kakek adalah semanis buah sawo yang pohonya ditanam di samping rumah kami.
Pohon Sawo
- 2213 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru