Seperti Lagu Pemujaan Yang Harus Ditarikan Dengan Seluruh Pengabdian
Ku Duduk Diatas Batuan Alam. .
Pemikiranku Masih Dipusatkan Kepada Yang Di Sembah. .
Alam Seakan Bercengkrama Dan Bertanya Atas Kedatangan
Dan Mengerti Akan Beban Yang Ada Dalam Isi Kepala. .
Ditempat Itu,Di Balik Bukit-Bukit Yang Menjulang Tinggi Menyamarkan Pandangan. .
Aku Kembali Melihat Masa-Masa Silam. .
Tentang Keretakan-Keretakan Yang Mungkin Menjadi Parah. .
Saat Cahaya Lilin Ditancapkan Diatas Pungguk Batu Ditepi Air. .
Runtutan Waktu-Waktu Kuatur Sebaik-baiknya. .
Kutentang Datangnya Matahari Pagi Atau Aku Kembali Di Goyahkan Zaman. .
Masih Banyak Waktu Yang Diperlukan Untuk Kembali Mengatur Keseimbanganku. .
Sampai Saatnya Aku Kembali. .
Dia Berkata "Tinggallah Sebentar" Bujuknya Sambil Menahan Tanganku Dalam Genggamannya. .
"Tinggallah Sebentar. .
Mereka Akan Menyalahkan Saya Kalau Anda Terbang Begitu Saja. .
Zlack'Ghant Echal Marssy. . .
Komentar
Satra
Puisi
:)
Kereen...
An Ordinary
:-)
Tulisan" Kamu Juga Indah Dibaca. . .
Salam Kenal. .:-)
Nak Mana?
Tulis komentar baru