ketika kesedihan terhidang di mata
seserpih gelisah membayangi
menukik melengking di hati
dan seribu masa silamku
menjelma menawar nafasku
abrakadabra: kusulap waktu jadi puisi
siang dan malam terlewat percuma
tanpa ada bahana yang menggema
dari akar hati yang dalam
kelopak takut tak datang mengiring
larut terlarut menuju binasa
kekecutan yang ada di sisi lelah
hanya bisa menyeringai
dan tetap berjalan ke sana
dan tetap ada di sisi
abrakadabra: kusulap waktu jadi balada
wajah rona merona
nenatap kepingan kealfaan
gema itu telah jauh mengendap
dalam palung jiwa apa pun tak ada
sementara bisikan kejemuan
menguliti hari yang using
ke mana berlari jika jejak telah kaku
ke mana melayang jika sayap telah layu
abrakadabra: kusulap waktu jadi syair
peluh dan luka hari yang tua
tak mampu memberikan mata iktibar
tak ada tafakkur yang dituju
karena sajadah-sajadah kusam
tak mampu merayu hati
dan hati yang beku tak mampu tergoda
kumandang teguran di sesayupan
tak menggelitik panca indra manapun
kelelahan telah menumpuk di ujung hari
teronggok kaku tak berharga
kerlingan mata merayap menggoda
abrakadabra: kusulap hidup
jadi puisi
jadi balada
jadi syair
tapi hidup tak bisa indah
(2011)
Komentar
suka
suka
Jamilah
Terima kasih....
terima kasih telah meluangkan waktu mampir
=@Sihaloholistick=
TOP
Aku jadi merasa sedih nih karena puisi nya Bro, Dekik Full.
Keren puisi mu, bisa membuat aku sebagai pembaca larut oleh nya dan Masuk kedalam bayangan masa hidup ku yang lampau.
Sega
terima kasih apresiasif
terima kasih
apresiasif sekali, Bro
saya merasa masih banyak yang perlu di benahi
=@Sihaloholistick=
Tulis komentar baru