:S. Soedjojono*
Di pulau emas,
Sepasang transmigran bersua,
Lelaki berprofesi mantri
Di perkebunan karet, dan
Seorang wanita buruh perkebunan
Mengadu asmara
Lalu kau ada, setelahnya
Di antara doa-doa kisah
Keterpurukan dan gejolak rasamu
Jika kau menemaniku melukis
Aku tahu kau akan menahan isak tangis
Namun tak akan kau tampakkan
Di muka dan tubuh bodohku
Tangismu akan menetes,
Di peraduanmu pada Tuhan,
Air mata terbaik, hanya baik ditunjukkan
Pada Sang kuasa semesta raya bukan?
Kau yang telah melewati jalan terjal
Dengan keberanian yang bebal
Dengan keyakinan yang kekal
Dan tentu dengan jiwa-jiwa hidupmu
Yang selalu bercengkerama soal
Bolehkah kau tengok hari ini?
2017
Komentar
Tulis komentar baru