BIARKAN POHON MENARI
Tuan, kemarilah
Ada sebuah perjalanan panjang
Mengelilngi gunung
Jangan dikira betapa kuat ia
Lihatlah ke tepi kaki-kakinya
Pepohonan yang biasa menari
Kini kehilangan angklung dan penabuh
Tuan, kemarilah
Sempatkan nafasmu berhembus
Sepoi di sela-sela lunglai tariannya
Carikan penabuh memainkan angklungnya
Alangkah indah saat kaki gunung
Berdendang
Lahar dan bebatuan gemericik nyaman
Suara kaki pendaki pun
Mengalun mengelus satwa serta dedaunan
Pringtutul, 12 September 1996
Komentar
Tulis komentar baru