Aku melihatnya setiap hari
keluar dari rumah di kepalaku pada waktu-waktu tertentu
menyapa semua orang yang ditemuinya di jalan
berbincang-bincang dengan orang-orang yang dipanggilnya kawan
mencandai perempuan-perempuan, janda, perawan (lalu mereka tersipu-sipu dan genit mencubit pinggangmu)
Disapanya semua
bahkan juga angin dan batu
Disapanya semua,
tetapi tidak aku
Aku lalu bertanya-tanya,
rindu siapa yang sedang sakit di sana?
yang sakitnya menyita begitu banyak perhatian sehinggalah rinduku yang megap-megap dibiarkan
Ketika dia lewat sekali lagi, menyusuri jalan debu sandekala
aku memilih sembunyi dan mengusap-usap dada
rindu yang ini,
bahkan telah terlalu sakit untuk ditangiskan hanya dengan air mata
Cilacap, 12 Maret 2015
Komentar
Tulis komentar baru