at, pagi ini adalah puisi
terbuat dari isyarat embun
yang tabah menjamah dedaun
dari angin yang ingin
mendekap mimpi yang ditinggal
malam. terasa teramat dingin
amsal doa dalam dada
yang berjelaga.
pada halaman yang lenyi
sepasang mata acapkali
membaca yang nampak
dan yang tersembunyi
dari diri. duduk tertunduk
mengagumi pesona marcapada
dan angkasa yang ada
dari tiada. membayangkan
yang melampau megah
dari keduanya penuh damba.
sesekali terlihat menjeda
kemudian kembali mengeja
halaman-halaman kehidupan
yang terhenti oleh waktu. layaknya
langkah peziarah yang berserah
menyusuri belantara,
menyinggahi kota-kota
untuk kembali melaju
melewati pintu-pintu pagi dan senja
yang entah, bilakah menemu
yang dituju?
"at, aku ingin sampai disana"
suatu tempat yang selalu
dirindukan air mata.
Jakarta, Maret 2016
Komentar
Tulis komentar baru