Gerimis menghantar serpih rinduku yang hampir punah,
Kelubuk jiwa yang depermainkan batuan dan anyir lautan
Seketika cabikan memory melukai imajinasi,
Tentang engkau berdiri disisi dermaga bermain angin
Entah suaramu atau gulung ombak yang berguguran,
Ditelingaku terbisik kata rayu.
Jangan tinggalkan aku dengan beribu kenang…
Adinda,
Jiwaku telah rebah dalam ranum penantian itu,
Kala jarak beranjak dari bangku yang kita duduki,
Dari menyisir pantai sepanjang kata rayu,
Dan tangan tangan yang bertautan,
Melangkah tak ingin tau tujuan…
Ah, adinda…. Bukankah itu dulu..
Sekarang gerimis itu menjumpaiku
Setelah berpuluh tahun tanpa kata,
Tetap kukemas rindu hanya untukmu
Komentar
Tulis komentar baru