Goresan hatimu
Kau sekuntum mawar
tak perlu berkata kau indah
karna kau sangat mempesona
tak perlu menebar harum
karena wangimu semerbak
merebak ke relung jiwa
Aku adalah tetesan embun
datang sekejap dan menghilang
kala sang mentari datang menyapa
Hadir sesaat dan lenyap sirna
seiring canda burung pagi
bercengkrama mesra
Tapi aku bangga
karna sekejap hadirku
membasuh kelopak kecilmu
Aku merasa bahagia
karena sejenak hadirku
menyegarkan kuntum indahmu
Dan mengukir senyum manis
di sudut bibir mungilmu
Yah !
Itulah potongan bait indah
sepenggal goresan larik jiwa
yang tertulis di diary hatimu
untukku
Aku terdiam membisu
lidahku membeku, terasa kelu
bahkan untuk sekedar berkata-kata
aku tak mampu
tak perlu berkata kau indah
karna kau sangat mempesona
tak perlu menebar harum
karena wangimu semerbak
merebak ke relung jiwa
Aku adalah tetesan embun
datang sekejap dan menghilang
kala sang mentari datang menyapa
Hadir sesaat dan lenyap sirna
seiring canda burung pagi
bercengkrama mesra
Tapi aku bangga
karna sekejap hadirku
membasuh kelopak kecilmu
Aku merasa bahagia
karena sejenak hadirku
menyegarkan kuntum indahmu
Dan mengukir senyum manis
di sudut bibir mungilmu
Yah !
Itulah potongan bait indah
sepenggal goresan larik jiwa
yang tertulis di diary hatimu
untukku
Aku terdiam membisu
lidahku membeku, terasa kelu
bahkan untuk sekedar berkata-kata
aku tak mampu
Komentar
Tulis komentar baru