Awalnya rumah itu terlihat tak berharga
Meski sekilas tampak sempurna
Kukira aku tak akan pernah tergoda
Sebelum kulihat dalamnya juga sempuna
Perlahan rumah itu sedikit berharga
Semakin hari makin sempurna
Bagaimana mungkin aku tidak tergoda
Karena walau hanya dari jendela kesempurnaanya begitu mempesona
Akhirnya rumah itu begitu berharga
Bahkan lebih dari sekedar sempurna
Tak bisa kupungkiri aku kini telah tergoda
Setelah kutahu segala hal tentangnya memang sempurna
Kini rumah itu bersemayam di hati
Hati yang sebelumnya sesat dan lama mencari
Kini rumah itu selalu menghiasi mimpi
Mimpi yang selama ini tak pernah berkesan di hati
Namun ada sedikit takut dan ragu
Takut, jika rasa ini dikuasai setan dan hawa nafsu
Ragu, jika nanti rumah itu bukan yang terbaik bagiku
Tapi aku yakin tuhan lah yang anugerahkanku rasa ini
Mana mungkin ia telantarkan hati ini
Hanyut di lautan keraguan
Dan terperangkap dalam rumah tipu daya nafsu
ketika ku berteduh di samping rumah itu
mencoba berlindung dari terik mentari cinta yang begitu membara
aku berharap pintu itu akan terbuka
aku berharap rumah itu mampu rasakan getaran jiwaku
dalam untaian doa ku selalu meminta
memohon pada sang pemberi cinta
agar rumah itu yang kan jadi istana ku nantinya
istana tempatku melabuhkan seluruh jiwa, raga , dan cinta
Komentar
Tulis komentar baru