geliat gemerlap kilau - hasrat
dari sepatu, kaus kaki, gaun perempuan yang bergantung
di balik etalase. dimana ini?
aku bertanya, dimana bangunan tua
tempat Sarip biasa sembunyi
lari dari perkelahian, melukis dindingnya
di sini juga, rata menjadi halaman
aku berjalan di halaman, menghitung di hati.
kuketuk langkah, teriak lantang - parau
suaraku sepi. gemanya terhenti
tepat di dinding kaca dengan sepatu
dan gaun-gaun perempuan
dari dalam seberkas senyum, gurat tawa
tak sampai di tengkuk dingin
percik air di kaki tawar, angin miskin aroma
aku melangkah meninggalkan orang lalu lalang
Komentar
Dimana puisinya ..
Dimana puisi ini setelah saya simpan. Bingung ???
ada yang bisa kasih petunjuk?
ada yang bisa kasih petunjuk?
Konfirmasi
Terimakasih Anda telah bergabung dengan kami. Sekarang Anda bisa langsung menerbitkan karya-karyanya dengan mengklik pilihan penerbitan.
Dimana puisinya ..
Dimana puisi ini setelah saya simpan. Bingung ???
ada yang bisa kasih petunjuk?
ada yang bisa kasih petunjuk?
Konfirmasi
Terimakasih Anda telah bergabung dengan kami. Sekarang Anda bisa langsung menerbitkan karya-karyanya dengan mengklik pilihan penerbitan.
Tulis komentar baru