Seorang lelaki berjalan lemah gontai
Seakan tulang belulangnya lunglai
Sedih menyelimuti relung hatinya
Begitu tega kekasih beranjak meninggalkannya
Padahal begitu tulus cinta sang lelaki pada kekasihnya
Sorot matanya menarikan tarian kerinduan
Bibirnya mendendangkan lagu kesepian
Semesta alampun tahu begitu agung pribadinya
Angin meniupkan rintihan kesedihannya
Awan berarak dalam kedukaannya
Halilintar bergemuruh tersedu-sedu
Air terisak-isak dalam gemerciknya
Bumipun diam terpaku dalam nestapanya
Semua terbuai ... kesedihan sang lelaki agung
Datanglah sepi menghampiri sang lelaki agung
Dia hendak mengenalkan diri
Dia hendak menemaninya
Dia setia, lebih ... dari kekasihnya
Akhirnya bertemanlah sang lelaki agung dengan sepi
Berteman dalam kedukaannya
Bersamanya menunggu kembalinya sang kekasih
Tapi entah ... sampai kapan
Ciangsana, 2011
Komentar
Mungkin sampai sepi, dapat
Mungkin sampai sepi, dapat selalu membuatnya tersenyum setulus hati,,,
Makasih ...
Makasih ...
Tulis komentar baru