Skip to Content

Mahar Sebiji Kurma Atawa Mitologi Batu Kelamin

Foto Ucha M Sarna

            barangkali, lebih dari seribu perempuan

pernah rendam separuh tubuhnya

di ceruk batu kelamin tanpa sesaji

            termasuk engkau, dara!

 

            ini kali ketiga kau sambangi tempat itu lewat

tengah malam

bagimu tempat ayangayang pengaduan

 

            mengapa kau tak percaya

bahwa air yang mengalir dangkal di sekitarnya

tidak sertamerta merubah langsat kulit dan tirus wajahmu

bahkan ranggas pohon keramat

tak akan menjanjikan apaapa atas afalmu

            kecuali bulan yang kersip—malumalu

melirik busung dadamu

 

            apa yang engkau cari, dara?

 

            katamu,

            di sinilah nutfah sumbi—sangkuriang memfusi

lahirlah beribu cahaya berlesatan dan takan habishabis

aku ingin ternodai satu dari sekian cahaya itu

tak akan beringsut sebelum ritual itu terselesaikan,

 

            dalam gigil engkau menangkar niscaya

sebelum tanggalkan penutup kemaluan warna maron

dengan sedikit corak yang menggoda

 

            seperti membuang sialmu, kau lemparkan

penutup kemaluan itu di antara serumpunan perdu

lampau sebelum malam itu telah berserakan

penutup kemaluan lain warna lain milik perempuan lain

mungkin saja siti, rohaeni, nurjanah,

aprillia, jenifer, lucia bahkan nama yang kurasa jelek dan usang

untuk perempuan; karimpen! samasama mengeram harap

tentang bagaimana menekuk kelelakian

            samenleven

            pulanglah, dara kepadaku

sediaku tuntun engkau melewati perbatasan itu

kubasuh nestapamu dengan nazarku;

demi semesta yang mengajari kita bagaimana hidup

aku akan menikahimu dengan mahar sebiji kurma

 


*Batu Kelamin adalah sebuah tempat di Indrmayu yang dijadikan oleh kaum perempuan sebagai tempat ritual agar senantiasa mendapatkan jodoh dan penglarisan

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler