Tersebar luas frasa berwujud kalimat
Bersetubuh diksi nan bermutu tinggi
Dengan liur, sisi gulita menyelinap
Menyulap hakiki menjadi fiksi
Memperkosa terang dengan hebat
Bercampur dalam argumentasi
Segala cingcong dari kerongkongan
Segala bergumul dalam satu ruangan
Dalam ruangan satu asa digantungi
Seperangkat timbangan diejek, dinistai
Tiap masa depan ‘kan dapat tersembelih
Satu sisi mungkin saja jadi erangan mati
Lembutnya bahasa dalil sulit dipahami
Kupasan ahli amat jemu, sungguh palsu
Mahalnya harga ‘tuk mengerti
Kenapa takdir diserahkan ketukkan palu?
Palu yang menyerupai kilat petir
Mengejuti angkasa suasana hati
Paku terkutuk menusuk dengan mahir
Meludah, menghina dan mentertawai
Tuntutan hak dan rasa, sengaja dituli’kan
Suara hati dengan sendiri terkandangi
Kebuasan melarikan diri dari kuburan
Setan-setan hukum menggentayangi
Warna hitam gelap menghiasi
Segala isi meja hijau yang maha suci
Hanya sebelah mata yang ditutupi
Dewi Themis pun dikangkangi
(Jatinegara, Jakarta. 6 Januari 2014)
Komentar
Tulis komentar baru