Meski kucoba tabah
Menampung segala dusta
Namun luka dalam jiwa
Kian bosan menganga
Menanti lalat-lalat lapar
Datang mencumbu hingar
Hisap habis darah hidup
Hitam ironis dalam redup
Sedang kau masih saja
Menebar luka derita
Tanpa pernah merasa
Dosa dalam bertingkah
Kenyang sudah lalat-lalat
Terbang hilang bagai kilat
Putih nurani pun enyah
Tinggal murka berkuasa
Komentar
Tulis komentar baru