Jangan lagi mengertap saat sunyi hilang derap
Ranjangku teramat garang
Tubuhku terlalu girang
Mari mabuk, berciduk dengan hawamu
Angkat gelas kita tinggi-tinggi
Lalu, kau pecahkan
Sunyi
Nyeri
Dan aku
Kita lupakan sejenak derak angin
Dan kau kupas malamku dengan nyanyian
Kau rampas gelap
Kau remas lelap
Dan aku hanya ingin jadi pelacurmu
Menjaja anggur di atas namamu
Menabur kembang di tempatmu
Komentar
puisi pelacur....
keren....
daton
terimakasih :) masih belajar
terimakasih :) masih belajar :)
Jamilah
Agak mengejutkan...
Agak mengejutkan, puisi justru ditulis oleh seorang wanita, punya greget, dan banyak makna yang tersirat yang dapat digali....Nice!
Beni Guntarman
Poetry is a fiction dan saya
Poetry is a fiction dan saya setuju sekali terhadap Eagleton, terimakasih komentarnya dan keterkejutannya kang :)
Jamilah
benih-benih lacur telah
benih-benih lacur telah tumbuh subur
dulu beras kencur sekarang anggur
puisi Nur sungguh menghibur
para pembaca pasti tergiur :D
Salam sastra dan terus berkarya
Salam..
hatur nuhun komentarnya
salam
Jamilah
Tulis komentar baru