PERJALANAN JAUH
Nukilan : Nambo Mudo
Aku coba mengerti
Kenapa penyair itu menulis kebosanan
Aksara terpahat dalam
Jauh ke rusuk pengertian
Mengukir kerapuhan
Mengekalkan kenyerian
Di sayap kata
Ego pun begitu tipis
Meluruhkan tengkar
Meruntuhkan angkuh akal
Lalu, tasbih adalah sunyi
Angin cumbui guguran embun
Puisi dibangun dari anasir hati
Atas nama doa dan harapan
Begitulah seharusnya
Seperti itulah semestinya
Makna adalah ujud mandiri
Jangan pernah didikte atau dikebiri
Diam-diam kucoba mengerti
Membaca secarik puisi
Sama bodohnya membaca hati sendiri
Aksara membangun semesta
Kata merampungkan makna
Aku sibuk membaca usia
Apa yang diharap
Dari sebuah kebodohan
Bahkan penyair itu gagal
Persekutukan hati dan akal
Karena melupakan kesejatian
Jiwa berpusat pada Arsyi-Nya.
Medan, 28 01 2020
Komentar
Tulis komentar baru