Skip to Content

Puisi Religius

segala kekuatan hanya milik-Mu

semenjak kecil telah kukenal kalimat

laa haula wa laa quwata illa billah

kalimat itu juga telah terbiasa kuucap

dalam dzikirku

dalam beberapa kegiatanku

Minggu Pagi Ini

Minggu Pagi Ini 

 

Dalam kamar ini terdengar anak-anak burung mencicit lagi,

Awan tak menggumpal. Lonceng Gereja muda beralarm pagi.

ALLAT: SANG DEWI (puisi yang membebaskan)

Dialihkan ke dalam bahasa Indonesia (dilampiri naskah asli).

[Mahamantra]

ALE  LETE  LALITA  ALLAT *

 

1. [Yang Liyan]

Tergugahlah! Aku bukan tunggal, bukan banyak, –

inti Aku yang taklah terbilang;

Aku bukan ibu atau perawan, –

sesungguhnya Aku yang liyan dari segala-galanya;

PERJALANAN JAUH

PERJALANAN JAUH
Nukilan : Nambo Mudo

 

Aku coba mengerti

RINDU RAGA

RINDU RAGA

 

Mencari

Jejak sukma

          Hilang

 

Rindu Raga

Kepada sang Pelukis Semesta.

Kepada sang Pelukis Semesta

DOA MALAM

Ya Allah,
Lemparkanlah tubuh lusuhku ke dalam telaga mimpi
Jika aku tak kuat bernafas,
Ulurkan seutas tali jingga
Agar lekas terangkat
Bersama mentari

DOA PAGI

Ya Allah...
Walau aku dinobatkan pencuri seberkas mimpi malam
Namun,
Mataku masih Kau dandanani sebutir embun
Yang bergantung pada penghujung daun

SURAT CINTA UNTUK ADONAI

Adonai...
Meski langit kini tak mencintai pagi
Dengan mendung yang tak memberi sinar mentari dan
Meski langit kini tak mencintai malam
Dengan rinai hujan yang tak memberi wajah bintang dan bulan

DIA BEGITU TULUS

DIA TULUS MENCINTAIMU

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler