Perko
kadang terhempas debu
di pandang yang tak pantas
terus bergeliat untuk melanjutkan
di sepanjang pinggir bahu jalan
dan di depan pertokoan
rasamu menyatu
dengan panas dan debu jalan
jiwamu berbadu di sekerumunan waktu
perko mentalmu baja
perko tak akan terbahasakan
bukan atas apa yang tertampak
kadang lebih sering yang tersisih
keberadaanmu adalah sebuah pembuktian
akan semangan pengusaha jalanan
P.Gembel
Komentar
Tulis komentar baru