Skip to Content

Puisi ke 91 dalam Menghitung Rindu (1)

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

 

 

DARI API KE API  

 

Api yang tertanam dalam sekam dibawa kuda berlari

Berlari kuda membawa api dalam erang berat nafas yang deras

Bibir digigit liur api menetes kental jatuh dipasir putih

Api bernafas dalam keringat

 

Naga api yang tidur pada lekukan bukit bergerak gagah

Burung pelatuk mengangguk memagut lubang pahatan api

Paruh api tajam menghunjam untuk diam

Api bernafas dalam pejam

 

Gedung tinggi runtuh di bumi api berdebam

Kepul debu api menyelimuti dada kembar menggeliat

Meringkik ingin lebih melengking menjerit ingin

Api bernafas semakin panas

 

Sepi mencekik lembu api melenguh subuh tubuh luruh

Dahan patah ranting letih daun gugur bumi api layu

Gelas melayang perlahan jatuh luluh api jadi butiran kaca

Api bernafas dalam darah dan darah

 

Api langit malam hitam

Langit-langit kamar putih api

 

201612050914 Kotabaru Karawang

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler