Skip to Content

Puisi ke 88 dakam Menghitung Rindu (1)

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

 

 

CINTAKU CINTAMU TAK PERNAH LUSUH  

 

Lelaki yang mengukir malam dengan jemari

Kembali duduk sendiri mendepa cinta kekasih

Kering bibir letih mengucap ribuan kali

Berkelana menyebut nama dalam bisik lirih

 

Lelaki yang mengukur malam dengan sila yang kukuh

Bercanda dengan degup jantung dan darah mendesir

Gelegak cinta dan rindu semesta utuh seluruh

Berharap dekapan kekasih tidak berakhir

 

Lelaki telah memegang kunci dan pintu tekah dibuka

Hangat lembut belaian kekasih membara dalam gelap

Biarkan malam dengan sunyi dan heningnya mencatat

 

Lelaki menumpahkan air mata pada sajadah tua

Lalu duduk menengadahkan tangan penuh harap

Jangan ada lagi jauh dan jangan ada dekat

 

201611301433 Kotabaru Karawang

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler