kawan,
yang bisa kutulis untukmu hanya sepotong sajak
yang dengannya aku bisa bernafas, bertanya,
bercerita, dan bercinta dengan bunga-bunga
sajak yang tak pernah lelah mengakrabiku
meski sunyi mengepung rapat duka hatiku
kawan,
sajak ini sengaja kulempar tepat dimatamu
karena aku yakin kau kecewa pada luka
yang dari waktu-kewaktu makin perih terasa
sungguh luka itu, ya luka itu
aku turut merasa pedihnya, pedihnya
kawan,
sajak sebagaimana kita pahami bukanlah obat
tapi dengan sajak kita bisa berbagi apa saja
termasuk hal paling rahasia
yang mengendap dalam sulbi kita
kawan,
sajak adalah ruang paling rahasia
yang pernah dipunya umat manusia
Komentar
Tulis komentar baru