Maaf jika aku sering menerormu dengan kata kata
Atau membuatmu bertanya sajak ku untuk siapa
Mungkin membuatmu cemburu sebab dengan pena aku bercumbu
Ah, itu perasaan mu saja
Bukankah kamu yang menyentuh jiwa ku hingga sajak sajak ini terlahir
Bahkan seringkali kamu menjelma menjadi susunan huruf yang berbaris terjuntai menjadi puisi
Itulah kamu,
Yang pernah menganggap aku seperti sampah serutan pensil yang patah
Tidak pernah mau mengerti
Tidak pernah belajar menghargai
Komentar
Bagusss....
aku suka....
bukan suka atas duka
tapi suka pada baris aksara
jelma dari duka
salam jabat satra.....
sederhana
Romantis yang sederhana
Tulis komentar baru