sang ayah
dengan tebasan pedangnya
menghambur darah dimana-mana
memaksakan kebenaran
dengan keyakinan
diatas singgasana kerajaannya
seraya menikmati anggur dan madu
dengan diapit para dayang
dan pengikut setia
yang membuta
mengunci diri di ruang tertutup
menikmati masturbasi
sambil terus mengabdi
dengan jubah putih
tanda kesucian diri
menghimbau
memanggil dan memanggil
dari mimbar ke mimbar
ayo kita bangun menara
kekaisaran maharaja
kesultanan dan khalifah
bangun benteng pertahanan
menangkal rayuan setan
yang bermukim dalam
kelambu hasrat
yang selalu ingin dimuliakan
sang ibu
dengan kearifan dan kebijakannya
karena sayangnya pada kemanusiaan
tak tega darah tertumpah
hanya karena manusia adalah khalifah
cinta kasih lebih diutamakan
dengan seribu satu alasan
dengan pemanjaan yang melenakan
begitulah ketika sang anak lahir
dari sanggama yang halal
didoakan keselamatan
agar jauh dari maksiat
namun lingkungan dan jaman
menjadikannya anak nuh
yang ingkar dengan kepintarannya
lalu bah menyeretnya
kedasar pengetahuan
lalu tentakel-tentakel
hobbes, darwin, freud, nietze,soren,sartre,comte,mill, derrida dll
kaum hedonis nudis
menggigit otak dan isi perutnya
yang sudah sekarat
dalam kenikmatan extasi
Komentar
Tulis komentar baru