apakah engkau nyenyak berbaring
diatas permadani biru yang empuk itu
dimana ngengat dan kutu busuk mengusik tidurmu
rayap yang menggerogoti tiang penyanggah rumah besar itu
tempat kau berlindung telah rapuh dan hampir roboh
dan kau masih juga bermimpi tentang masa depan negeri ini
tidakkah kau ngeri terjatuh dalam jurang yang dalam
sementara kawan-kawanmu masih juga memperebutkan
sisa kue di meja sidang dengan rakusnya
mereka adalah anak-anak yang baru lahir kemarin
mereka belum tahu risiko sebuah dosa
sampai kemudian orang-orang awam itu berteriak
gantung dia- gantung dia- sang pendusta
kau rasakan seperti mimpi yang lucu dan ngeri
tersandera oleh sebuah janji
kita akan jatuh bersama bapak
karena kita satu atap dalam suka dan duka
maka janganlah sekali-kali tinggalkan aku
tapi suara-suara semakin nyaring
telunjuk semakin menuding
begitu ribet mengganggu tidurmu
lalu kau pun bangun berdoa
bersama pemuja-pemujamu berdoa
semoga dia jatuh Tuhanku diatas rumput yang hijau
terdampar dirimbun ilalang yang akarnya kuat
menghunjam di bumi pertiwi
dimana dia dulu lahir dan dibesarkan
Komentar
Tulis komentar baru