Sekuntum mawar merah ...
Merah harum indah mewangi
Indah kelopak laksana mentari
Duri tajam laksana perisai
Harum bungamu senantiasa melembutkan tutur kataku
Indah kelopakmu senantiasa bijaksana terhadapku
Duri tajam di tangkaimu senantiasa mampu menjagaku
Engkau senantiasa mekar mewangi di sepanjang malamku
Dan melayu di kala aku melalaikanmu
Harum bunga adalah santun kata yang diajarkan kepadaku
Indah kelopak adalah akhlak mulia yang dicontohkan kepadaku
Duri tajam adalah peringatan keras terhadap kesalahanku
Mewangi di sepanjang malam adalah terjaganya dalam tahajud malam untukku
Dan melayu adalah gundah tatkala kelalaian terjadi terhadapku
Mawar merah tak pernah kutemukan kemanapun
Mawar merah tak bisa digantikan siapapun
Karena dia hanya satu-satunya milikku
Dialah Ibuku ...
Aku sayang Ibu ...
Cilangkap, 24 Januari 2011
Komentar
Tulis komentar baru