Aku menjual pagi dengan segenggam harapan
Tinggalkan mimpi-mimpi malam sebagai hiasan
Kenyataan di depan menunggu sambutan
Pahit, manis dan getir hidup harus dirasakan
Matahari perlahan mulai meninggi
Tampak segerombolan bocah berlari ke sana ke mari
Bermain dengan lincah abaikan ramainya hari
Tersenyum senang sambil tertawa riang sesekali
Mereka tak sanggup membeli pagi dengan seragam wangi
Seolah kehidupan hanya berpihak pada satu sisi
Sementara para petinggi sibuk unjuk diri
dengan berbagai kebijakan tak berarti, ironi
Benar, masa depan bagai misteri di ujung mimpi
Tapi setiap jiwa punya hak melukiskan yang ada di hati
Walau kadang tak mampu membeda harapan dan mimpi
Tak salah berharap esok lebih baik dari ini hari, semoga
Komentar
Tulis komentar baru