Jika aku tahu senja itu terakhir ku bersama dirinya,
Aku ingin mendekapmu lebih lama hingga fajar menyingsing.
Tak sanggup jika harus melepaskannya.
Namun, takdir berkata lain.
Kau telah pergi dari hidupku.
Hanya serpihan airmata yang mampu memecahkan rongga kepedihan.
Serta syair terakhir yang menyapu keadaan.
Oh Tuhan…
Akankah aku akan mampu berdiri ditengah retakan karang yang dihantam oleh ombak?
Lautan merasa malu melihat kepedihan yang mulai rapuh.
Haruskah aku mengemis pada senja untuk mengembalikan semua rasa itu?
Entahlah yang ku tahu disini aku berdiri menatapmu walaupun berkabut abu.
Gagal dalam bercinta membuatku buta akan segalanya.
Tak semestinya mengharapkan buih cinta yang telah pergi.
Kini tinggal sendiri aku dalam kegelapan.
Keheningan menjadi santapan utama ketika mengingatmu.
Biarkanlah aku melihat potretan bayangmu dalam kenangan.
Komentar
Tulis komentar baru