Skip to Content

Seperti Kerang yang Terdampar di Pantai

Foto silivester_kiik

 

Seperti Kerang yang Terdampar di Pantai 
Saat membagi sore yang berkabung, 
tidak ada yang memprediksi, 
selain hujan—yang jatuh menangisi bumi, 
bukan pertolongan—tetapi ritual kegilaan. 
Mulai dari tanah yang dilukai, 
pohon-pohon meraung tangis, 
burung-burung terkapar membusuk di ranting kering, 
ikan-ikan terapung dengan bebas, 
lebih lagi—kematian yang menyedihkan. 
Mereka yang bertahan tidak tahu, 
tempat mana yang diatur untuk tidur 
seperti denyut nadi—pasang surut—langit malam 
yang rumahnya selalu menghidupkan, 
atau seperti kerang yang terdampar di pantai. 
Oh dewa—kapan tiba waktunya,
dengan wajah pucat—bertabur noda-noda dosa, 
merunduk ke batu—memohon ke langit, 
Tuhanku—aku ingin mendengar percapakan-percakapan, 
yang hening dan ramai seperti Taman Firdaus. 
Atambua, 01 Februari 2022

Saat membagi sore yang berkabung,

tidak ada yang memprediksi,

selain hujan—yang jatuh menangisi bumi,

bukan pertolongan—tetapi ritual kegilaan.

 

Mulai dari tanah yang dilukai,

pohon-pohon meraung tangis,

burung-burung terkapar membusuk di ranting kering,

ikan-ikan terapung dengan bebas,

lebih lagi—kematian yang menyedihkan.

 

Mereka yang bertahan tidak tahu,

tempat mana yang diatur untuk tidur

seperti denyut nadi—pasang surut—langit malam

yang rumahnya selalu menghidupkan,

atau seperti kerang yang terdampar di pantai.

 

Oh dewa—kapan tiba waktunya,

dengan wajah pucat—bertabur noda-noda dosa,

merunduk ke batu—memohon ke langit,

Tuhanku—aku ingin mendengar percapakan-percakapan,

yang hening dan ramai seperti Taman Firdaus. 


Atambua, 01 Februari 2022

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler