Aku yang sedang duduk mengantri sepi
harusnya tak seperti diksi yang bersaksi
dibalik mekarnya kuntum
yang sedang terombang-ambing di ruang rindu
bagai sekeping terang
hangus dibakar gelapnya malam.
Pada sudut manakah yang lebih peka
mengatur sudut-sudut hening
yang diberi oleh sebatang lilin kecil
di meja baca yang tak berkaca
dan aku, hanyalah sebuah bayangan yang dilupakan oleh doa seorang putri.
---
Atambua, 17 Maret 2021
Komentar
Tulis komentar baru