Skip to Content

BAYU PELELAP AJAL

Foto Rina Kurniawati

BAYU PELELAP AJAL

 

 

Senja bertukar
Gelap menyergap agak tergagap aku menelanjangi diri
Bukan untuk kaujamah, tidak.
Hanya untuk membalurkan aroma kenanga di perapian malam
Ada kau di sana
Mengintip di kejauhan
Tinggi namun terang

Aku bergeming...mungkin janji itu yang selayaknya ditepati

Atau aku riuh ucapan janji yang memang harus tersampaikan 
Sekencangnya angin melewati dan sehambarnya udara sore tetap saja akan membawa janji yang minta di tepati
Senandung rintih perih
Kutagih 
Aku menunggu dalam kedustaan lama
Membaur benci dihimpit lelah
Seperti mengurutkan jarum jam tak sudah-sudah
Hukum dalam diam terkunci
Beda antara benci dan kasih
Sepele
Kecil
Menjadi hal
Maafkan saja sebuah rasa tak terpenuhi pada harapan orang lain
Bagai bayangan tak pernah lelah ikuti jejak kelammu yang dingin
kelakar kewajiban 
Mengekor 
Kewajaran 
Sambungkan pada gejolak yang tak terelak
Membuat orang lain berpikiran jelek 
Bahan olokan yang tak bertema
Tuhan...
Indahnya bayangan lepas
antara ajal dan cinta
Jambi, 200121

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler