TEKA-TEKI HATI
Tuhan...peluk aku dalam ujung cahayamu
Bukan hanya dia sebenarnya yang mampu meluruhkan airmataku
Sebenarnya aku tak ingin lagi menangis
Untuk apalagi
Tak ada arti
Tuhan...dalam temaram kumeraba arah-Mu
Lama aku tersungkur dari-Mu
Lama aku di gurun khayalan semu
Bukankah aku ciptaan-Mu?
Apakah masih ada belas-Mu?
Mungkin dugaanku ini karmaku
Tuhan...tiada henti rapuh menyeruak
Menyesak jiwa tak mampu raga bergerak
Pada harap yang tak bisa kulepas
Kemelekatan yang tak bisa kuhempas
Aku merayap menghamba
Untuk Kautanyakan atau sekedar Kausapa!
Tuhan...tetesan airmata memang penyuluh memar jiwa
Setelahnya gugur lapang dada
Meluasnya membinar nyata
Di wajah apa adanya
Tuhan... terima kasih atas kuat ini
Senandung kecil
Sesunging senyum
Telah kulempar di hamparan savana
Bergulir tetes air langit-Mu
Sejuk menggiring kagum
Jambi, 280221
(Pertengkaran mencari tokoh utama kekacauan)
Komentar
Tulis komentar baru