lihat sampai di mana kita bisa berontak
akan nafas zaman yang kian bengis
akan nafsu zaman yang kian menggerogoti jiwa
kita pikirkan secara logika
apa arti semua derak nafas
yang berisi orasi-orasi politik di negeri kita
tapi jangan sampai menangis karenanya
bulshit...
itu cengeng namanya
lihat sampai di mana kita bisa biarkan
akan keserakahan mereka
yang toh akan menghancurkan kita
nafsu kita atau nafsu merekakah yang akan terpuaskan
oleh segala penuntutan yang diberikan
para peserta pawai-pawai kebodohan
yang kita tau semua itu bakal percuma
tapi itulah negeri kita
seperti apa kita melawan
akan seperti itu pula kita akan berpasrah diri
sementara hidup terus berjalan
di atas roh-roh baja
dengan segala kebutuhan ini dan itu
akui saja
kita butuh mereka yang kita cemooh
kita butuh kebijakan mereka
yang jelas menginjak harga diri kita
namanya juga pemerintahan
untuk apa kita susah-susah memperbaikinya
reshufle sana sini
toh, yang direshufle juga sanak saudara
untuk apa kita coblos-coblosan
seperti tak punya kerjaan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
toh, yang dicoblos juga yang mau membagi amplop
dengar saja...
kita hanya bisa bersuara
tapi untuk apa jika tidak digubris sedikit pun
mereka tetap jagoan-jagoan lotre
coblos gak coblos sama saja
paling mereka cuma pamer tampang
nuraninya kempes semua
bagai padi yang diserang hama walang sangit
(2008)
Komentar
Tulis komentar baru