Seketika ku membuka mata,
Kulihat, dunia yang mulai tak menentu arahnya,
Seakan suatu tujuan yang pasti,
Tak nampak kembali dihadapan mereka.
Apa...
Apa yang perlu dipertanyakan lagi...
Terlanjur buram,
Seterusnya tetaplah buram.
Aneh,
Yang benar ditinggalkan,
Yang salah diambil tindak,
Bahkan dilakukan hingga dunia menua.
Yang kau pikir,
Kau lakukan,
Seakan tlah benar tanpa celah.
Ya...
Hilang
Yang hilang, kan tetap hilang,
Nan kan ditemukan,
Esok, atau sirbu tahun kedepan.
Biarlah kau menangis,
Tersedu air matamu,
Hingga tenggelam bumi ini,
Dan gelap pikirmu, hilang hingga hanyut...
Dalam tangis salahmu.
Komentar
Tulis komentar baru