Tak Usah Saja
Oleh: MZ. Sami'an
Angin petang mengangkut kepingan panggilan
Menggelayuti tabir pendengaran
Ajakan menyembah dikumandangkan
Ribuan kaki melangkah cekatan
Beranjak ke surau
Berdiri mengikuti aba parau
Serentak, khusyu’ tanpa gurau
Tentramkan hati yang galau
Dan aku selalu, masih asyik dengan kepulan asap
Menyeropot panasnya arabika
Aku mau ke surau, hatiku berucap
Tapi ragaku seolah luka
Alah.....
Esok saja aku mulai
Mematahkan sikap lalai
Melukis indahnya bunga berhelai-helai
Memulas sembah dengan belai
Ah.. tapi kapan?
Di awal, aku lebih suka bulan depan
Di tengah, aku cenderung ke akhir
Dan di akhir, aku selalu mangkir
Atau tak usah saja?
Bukankah surga itu terbentang?
Komentar
Tulis komentar baru