Masihkah kau ingat, kawan?
Sudah lama sekali kita tidak hujan-hujanan seperti waktu kecil dulu
Dulu kita sering menari dan berlari di dalam hujan
Dulu kita sering tertawa dan tersenyum sambil bercanda di dalam hujan
Benar, dulu begitu riang dan tanpa beban
Dulu hujan terlihat begitu ramah
Aku sering bercerita padanya ketika dia datang bertandang
Dia pendengar yang setia
Dia suka mengetuk-ngetuk jendela kamarku
Seperti memainkan irama sihir yang mengajakku menari di dalamnya
Aku suka mendengar riuh suaranya ketika berlomba turun di halaman depan rumah
Rasanya seperti mendengar dongeng tentang dunia yang berbeda
Kini hujan begitu pendiam
Senyumnya begitu dipaksakan
Hujan terlihat begitu muram
Entah sejak kapan
Dan aku hanya mampu memandangnya dalam diam
Sambil menggenggam sejumlah cerita yang tak sempat tersampaikan
dan mendengar riuh suaranya yang menyimpan kesedihan
Ada apa gerangan dengan hujan?
Medan, 29 Mei 2016
Komentar
Tulis komentar baru