TIBA-TIBA
Aku terhempas ke dalam sunyi yang dalam
Sunyi yang mencekik senyap yang mencekam
Tak bisa aku bedakan siangkah ini atau malam
Aku terbakar dalam rindu yang menjadi dendam
Aku mencekik leher sendiri
Mematahkan jemari karena jadi benci puisi
Kata-kata semua mati
Tak punya arti lagi
Aku senyum dalam tumpukan sekam
Di dalamnya bara api dendam yang tak mau padam
Di mana siang di mana malam
Ketika akhirnya tirai kusibak
Terlihat diri tercampak
Hancur di bebatuan yang tak mungkin retak
201609050917 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru