Skip to Content

TIBA-TIBA Puisi ke - 113 dalam Menghitung Rindu (1)

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

 

 

TIBA-TIBA  

 

Aku terhempas ke dalam sunyi yang dalam

Sunyi yang mencekik senyap yang mencekam

Tak bisa aku bedakan siangkah ini atau malam

Aku terbakar dalam rindu yang menjadi dendam

 

Aku mencekik leher sendiri

Mematahkan jemari karena jadi benci puisi

Kata-kata semua mati

Tak punya arti lagi

 

Aku senyum dalam tumpukan sekam

Di dalamnya bara api dendam yang tak mau padam

Di mana siang di mana malam

 

Ketika akhirnya tirai kusibak

Terlihat diri tercampak

Hancur di bebatuan yang tak mungkin retak

 

201609050917 Kotabaru Karawang

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler