entah, harus apa dan bagaimana
perahu kecilku rapuh
hancur karam dilaut tenang
laut keindahanmu
untuk yang kesekian
aku terus mengeja
terbata tak terbaca
rasa semakin terasa tiada
huruf huruf matiku tercecer
tak terlantun meski serumpun
rinduku tertumpah tiada wadah
semakin teracuh
untuk yang kesekian
aku mulai menuntun hatiku
menghapus ruh tiada berlabuh
dalam dirimu aku tercekik
nada laguku semakin sumbang
meradang dalam tenang
kamarku,24-8-2012
Since 2009
Komentar
Tulis komentar baru