Berkabut raut wajah pagi
Mengabu gincu di bibir sepi
Matahari mata sedih
Menghujamlah gerimis elegi
Membasah cemara pinggir jalan
Sapa angin mendera rindangnya
Dahanya nan kokoh tetiba riuh rapuh
Seolah ingin bercumbu di rubuh
Ada juga guguran daun yang pasrah
Kemana arus menyeret-nyeret selembar sepinya
Timbul tenggelam dihantam lebatnya hujan
Mungkin sampai pada ujung entah
Kembali pada pagi
Jejak basah telah berkalang
Kini tersimpan benih harapan
Meski tak dipungkiri, putik tumbuh dari sisa bangkai dedaunan
- Gresik, 30 Januari 2023
Komentar
Tulis komentar baru