Tak kutemukan tempat sejauh ku berlari
Untuk kubunuh sesak perih di dada
Maka, dekaplah saja diriku hingga lelap menghinggap
Biarkan ku nikmati sejumput kenangan
Berikut setumpuk harapan
Karena kedua kekalan itu, sedikit hak yang kumiliki
Ia menyatu dengan aliran darahku
Ia berkelindan dengan detak jantungku
Ia bersemayam dalam tarikan nafasku
Ia lekat dengan diriku
Ia milikku
Hal hal diluar ragaku, semuanya milikMu
KAU boleh mengambilnya setiap saat
KAU boleh menambah, mengurangi, membagi, mencabut, merampas, mencuri, merampok, merebut semuanya dariku, kapan saja sekehendakMu
Jiwaku telah tergadai dalam belas kasih welas tresnaMu
Sejak awal mula terciptaku dari air hina sebuah hasrat hewani
Lalu menjelma menjadi gumpalan darah dalam kecamuk rasa seorang perempuan
Dan lagak seolah bertanggungjawab sosok yang Kau sebut pria.
Ambillah semua
sebagaimana tanpa kuminta pun kau hampiri diriku
Memberikan semua yang Kau mau
Meski diantaranya tak ku kehendaki dan tiada kuminta
Untuk apa?
Buat apa?
Aku terlalu bodoh untuk sekedar mencoba merenung
Aku teramat lemah untuk sekedar mendongak
Take it away
I've never had it anyway
Then... go away...
will you?
Komentar
Tulis komentar baru