kan menantang daratan yang super..
surabaya menantikan ku membaur..
bagai sagu bercampurkan bubur kan ku lebur..
aku batu tapi bukan sandungan..
merakit mental naluri preman..
yang kian lama cecer dalam serpihan..
tuk merajut hari hari depan yang mapan..
skil otak siap ku kuras..
wibawa kan kubawa tuk di ritis..
walau aral datang dengan ganas aku tak pesimis..
menangis luka takan membuat aku jadi pemalas dan meringis..
Komentar
Tulis komentar baru